![]() |
Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, saat menerima silaturahim GAPOKTAN, Sabtu,5 April 2025 |
Kota Bima, Beritabima.com - Sabtu, 5 April 2025, Dalam rangka mempererat hubungan kemitraan antara Pemerintah Kota Bima dan sektor pertanian, Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, secara resmi menerima kunjungan silaturahim dari Himpunan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Jagung Terpadu Kota Bima pada Sabtu pagi di Pendopo kediaman Wali Kota Bima. Hadir dalam pertemuan ini, Asisten I Sekda Kota Bima, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima, serta beberapa anggota perwakilan dari GAPOKTAN Jagung Terpadu Kota Bima.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam membangun komunikasi dua arah antara pemerintah daerah dan pelaku utama sektor pertanian, khususnya petani jagung, yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Kota Bima.
Ketua GAPOKTAN Jagung Kota Bima, Syahbudin, mengungkapkan beberapa keluhan yang dihadapi para petani jagung, terutama terkait dengan aturan yang memberatkan mereka di Pelabuhan Bima. Menurutnya, truk yang mengangkut jagung dari petani tidak diizinkan masuk ke pelabuhan kecuali membayar tiket masuk sebesar Rp. 30.000,-, meskipun aturan ini tidak ada secara resmi. Selain itu, truk yang datang dari Kabupaten Dompu lebih diprioritaskan untuk bongkar muat di pelabuhan, menghambat proses distribusi hasil panen petani jagung Kota Bima.
Menanggapi keluhan tersebut, Wali Kota Bima merasa prihatin dan berjanji akan segera mengambil tindakan. “Saya akan memanggil pihak-pihak terkait seperti Dinas Perhubungan, KSOP, Organda, dan para petani jagung yang tergabung dalam GAPOKTAN untuk memastikan masalah ini dan mencarikan solusi yang tepat,” ujar Wali Kota H. A. Rahman H. Abidin.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan bagi para petani jagung. Ia mengingatkan agar petani tidak hanya memikirkan keuntungan ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam, terutama dampak negatif dari pembabatan hutan untuk lahan pertanian jagung. “Kita harus peduli terhadap kelestarian hutan. Dampak jangka panjang dari kerusakan alam lebih besar daripada keuntungan yang kita peroleh. Kita harus menjaga hutan kita untuk masa depan anak cucu kita,” tambah Wali Kota.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima yang turut hadir dalam pertemuan tersebut memberikan tanggapan positif terhadap keluhan petani, terutama mengenai kesulitan dalam bongkar muat di pelabuhan dan masalah harga jagung serta daya serap Bulog yang terbatas. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berusaha untuk memperbaiki sistem distribusi dan memaksimalkan daya tampung Bulog agar lebih efektif.
Pertemuan silaturahim ini berakhir dengan harapan bahwa keluhan-keluhan petani jagung dapat segera mendapat perhatian serius dan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak, demi kemajuan sektor pertanian di Kota Bima.(RED)