Pantauan langsung media ini, Sejak pagi, arus manusia terus mengalir menuju titik start di Paruga Nae. Pawai Rimpu yang menjadi ikon utama festival tahun ini melibatkan partisipasi luas, dari OPD, OPK, kelurahan, hingga masyarakat tingkat RT. Tak ketinggalan, paguyuban dari berbagai daerah di Indonesia turut ambil bagian, menciptakan suasana multikultural yang hidup dan harmonis.
Deretan peserta tampil memukau dengan balutan kain Rimpu yang khas, menciptakan panorama indah yang menghidupkan jalan-jalan Kota Bima. Pawai ini melintasi rute utama kota, dari Paruga Nae hingga berakhir di Lapangan Serasuba, yang juga menjadi pusat kegiatan utama festival.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bima, H.A. Rahman H. Abidin, SE, didampingi Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan,SH, Direktur Fashion Kemenparekraf RI Rohani Astuti, serta jajaran Forkopimda. Kehadiran BUMN, BUMD, dan sejumlah tokoh masyarakat turut menambah kemeriahan acara.
Menariknya, Festival Rimpu Mantika 2025 juga diramaikan oleh program undian berhadiah yang menjadi daya tarik tersendiri. Setelah mengikuti pawai, para peserta berkesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik dengan total nilai ratusan juta rupiah. Di antara hadiah tersebut, panitia menyiapkan lima unit motor, kulkas, dan berbagai doorprize lainnya yang diundi langsung di Lapangan Serasuba.
Semarak dan kemegahan festival ini terasa nyata. Ribuan wajah penuh antusias dan pakaian tradisional yang berkilau menjadikan Kota Bima benar-benar layak disebut permata budaya Nusa Tenggara Barat.(RED)