![]() |
Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE bersama jajaran saat rapat koordinasi virtual bersama Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Mataram |
Kota Bima, Beritabima.com - Dalam upaya memperkuat ketahanan Kota Bima terhadap bencana banjir, Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, hadir dalam rapat koordinasi virtual bersama Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Mataram. Rapat yang berlangsung pada Rabu, 12 Maret 2025 ini, membahas pengadaan lahan untuk Program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) yang akan dilaksanakan di Kota Bima.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bappeda Kota Bima, Kepala Dinas PUPR Kota Bima, Kepala Dinas Perkim dan Pertanahan Kota Bima beserta jajaran terkait, serta pihak Bank Dunia. Fokus utama pembahasan adalah pembebasan lahan yang akan digunakan untuk proyek pengendalian banjir di empat sungai utama di Kota Bima: Sungai Ntobo, Sungai Nae, Sungai Te, dan Sungai Tambe. Program ini telah memasuki tahap kedua hingga keempat (Y2-Y4), dengan target untuk memperkuat ketahanan banjir di wilayah tersebut.
Namun, dalam rapat tersebut, disampaikan adanya tantangan terkait kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah pusat. Kebijakan ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang mengharuskan efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun 2025. Meskipun demikian, pemerintah daerah masih bisa menyesuaikan anggaran dengan mempertimbangkan urgensi dan manfaat yang diutamakan, sesuai dengan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri.
Wali Kota Bima dengan tegas menegaskan bahwa komitmennya terhadap Program NUFReP tidak tergoyahkan meskipun ada efisiensi anggaran. Ia menyampaikan bahwa anggaran pembebasan lahan untuk keempat sungai tersebut tetap akan dipenuhi demi kelancaran proyek ini.
"Apapun tantangannya, saya selaku pejabat definitif siap menyiapkan segala yang diperlukan agar program ini tetap berjalan. Anggaran untuk pembebasan lahan sudah ada, saya pastikan itu," ujar H. A. Rahman H. Abidin dengan penuh keyakinan.
Di sisi lain, Kepala Bappeda Kota Bima, Adisan, menjelaskan bahwa pembebasan lahan seluas 11,75 hektar untuk empat sungai tersebut akan dibiayai melalui proses pergeseran anggaran di APBD tahun 2025. Anggaran sebesar Rp 15 miliar sudah dipersiapkan untuk mendukung kelancaran proyek tersebut, dan diharapkan selesai pada awal bulan April 2025.
Komitmen pemerintah Kota Bima untuk mendukung keberlanjutan Program NUFReP menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah banjir yang selama ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Diharapkan, proyek ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi ketahanan Kota Bima terhadap bencana alam, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.(RED)