Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono saat beraudiensi dengan Pemerintah Kota Bima dan Kabupaten Bima di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat 7 Februari 2025.
Agus Jabo mengatakan berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN yang segera diluncurkan.
Tak hanya itu, Agus Jabo juga mengajak Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Kota Bima bersinergi mengakselerasi program pengentasan kemiskinan.
"Kita tunggu DTSEN supaya tahu profil kemiskinan di Bima," kata Agus Jabo yang dilansir dari daulat.co.
Ia mengatakan, Presiden Prabowo merasa resah karena bantuan sosial (Bansos) di daerah banyak yang tidak tepat sasaran. Sehingga, memerintahkan penyusunan data tunggal.
"Setelah DTSEN keluar kita keluar, kita berangkat dari situ. Targetnya pengentasan kemiskinan," Unarnya.
Ia menuturkan Presiden Prabowo ingin agar persoalan kemiskinan ekstrim tuntas pada 2026. Program pengentasan kemiskinan ekstrim merupakan salah satu prioritas presiden.
"Jalannya graduasi, graduasi wujudnya pemberdayaan. Masyarakat harus produktif," katanya.
Agus Jabo mengatakan Kemensos memiliki pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 120 ribuan orang. Tiap pendamping memiliki target minimal untuk menggraduasi 10 orang miskin tiap tahun.
"Pendamping PKH juga harus bersinergi dan berkolaborasi terutama dengan Pemda, ujungnya di Pemda," Bener Agus Jabo.(RED)