Bima, Beritabima.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima akhirnya mengambil langkah tegas terhadap Al-Faruq, sosok yang diduga telah menyalahgunakan atribut dan nama besar organisasi tanpa hak yang sah. Tak ingin marwah HMI tercoreng, laporan resmi pun dilayangkan ke Polres Bima pada Senin, 24 Februari 2025, pukul 12:30 WITA. Laporan tersebut telah diterima dengan nomor: STTLP/142/II/2025/SPKT/Res Bima/NTB.
Ketua Umum HMI Cabang Bima, Arif Maulana, dengan tegas menyatakan bahwa Al-Faruq tidak lagi memiliki hak menggunakan atribut dan nama HMI. Status keanggotaannya telah dicabut berdasarkan Surat Keputusan Nomor 07/A/KPTS/04/1445 M tertanggal 17 Oktober 2023. Namun, yang bersangkutan tetap nekat menggunakan atribut dan membawa-bawa nama HMI dalam sejumlah aktivitasnya.
"Kami tidak akan tinggal diam terhadap individu yang dengan sengaja menyalahgunakan simbol dan atribut HMI demi kepentingan pribadi. Al-Faruq telah kehilangan haknya sebagai kader, dan tindakannya ini merusak nama baik organisasi serta sangat merugikan HMI," tegas Maulan.
Laporan yang diajukan HMI Cabang Bima juga disertai bukti-bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan Al-Faruq dalam penggunaan atribut dan identitas organisasi HMI secara ilegal. Hal ini dinilai sebagai pelanggaran serius yang tak bisa dibiarkan begitu saja.
Lebih lanjut, Maulana menekankan bahwa HMI adalah organisasi yang menjunjung tinggi etika serta aturan. Bagi siapa pun yang telah kehilangan hak keanggotaan, maka tidak diperkenankan lagi menggunakan simbol-simbol HMI untuk kepentingan apa pun.
"Kami berharap Kapolres Bima segera mengambil tindakan tegas agar terduga pelaku mendapatkan sanksi setimpal atas perbuatannya," imbuh Maulana.
Tak hanya sampai di sini, HMI Cabang Bima berkomitmen penuh mengawal proses hukum ini hingga tuntas. Maulana juga mengimbau seluruh kader dibawah naungan HMI Cabang Bima agar tetap menjaga nama baik organisasi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, aturan organisasi, dan pedoman-pedoman lainnya di HMI.(RED)
