Kota Bima, Beritabima.com - Aksi perburuan ikan
dengan menggunakan bahan peledak masih marak terjadi di wilayah perairan pulau
sumbawa, Forkopimda menggelar rapat koordinasi Forum Penanganan Penangkapan
Ikan yang merusak sumber daya di wilayah perairan Pulau Sumbawa, bertempat di Marina
Inn Hotel, pada Kamis, 22 Februari 2024.
Rapat
koordinasi yang dihadiri Penjabat Wali Kota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT,
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE., M.IP, Direktorat Polisi Air dan
Udara (Polairud) Polda NTB serta para kepala desa di Kecamatan Lambu dan
Kecamatan Sape tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Nusa
Tenggara Barat, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si.
Baca juga: Pemkot Bima Gelar Rapat Harmonisasi Triwulan 1 Pj Wali Kota Bima
Penjabat (Pj)
Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengatakan, lebih awal ia mengapresiasi
seluruh jajaran forkopimda, baik pemerintah Kota Bima, pemerintah Kabupaten
Bima maupun jajaran TNI/Polri yang telah berjuang keras mengawal
penyelenggaraan pesta demokrasi pada pemilu 2024 sehingga berjalan dengan baik
dan lancar. Walau di sebagian desa di Kabupaten Bima akan melaksanakan
pemungutan suara ulang (PSU).
"Dinamika
yang terjadi bagian dari rona-rona demokrasi, namun saya meyakini semua ini
akan terselesaikan dengan baik," ujar Miq Gita sapaan Pj. Gubernur NTB.
Miq Gita
menambahkan, kaitan dengan maraknya aksi perusakan ekosistem laut dengan cara
bom rakitan yang dapat merusak serta mengancam kehidupan ekosistem laut, rapat
koordinasi yang dilakukan saat ini ialah bagian dari ikhtiar bersama mewujudkan
serta menjaga ekosistem laut dari ancaman ulah tangan manusia.
Menurutnya,
ancaman pidana nya sangat jelas, disamping dapat mengancam keselamatan jiwa
dari para nelayan, juga dapat mengancam serta merusak kehidupan ekosistem laut.
"Langkah
dan tindakan tersebut dapat di minimalisir sekecil mungkin, agar kekayaan laut
yang kita miliki terjaga, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan
datang," ucapnya.
Senada yang
disampaikan Pj. Gubernur NTB, H. Mohammad Rum, Penjabat Wali Kota Bima
menyampaikan terimakasih atas adanya kegiatan ini, walaupun lokasi di Sape,
jika bicara di Kota Bima yang menjadi nelayan mayoritas nya di Kelurahan Kolo.
Kalau ditarik
dari garis pantainya, baik dari Kolo, Wera hingga Sape merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, upaya kolaborasi bersama menjaga
dan melindungi ekosistem perairan kelautan kita sangatlah penting.
"Jika
ini dijaga betul, maka akan ada pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur. Stop
pengeboman ikan dengan cara ilegal, karena akan merusak biota laut". Tegas
H. Mohammad Rum.(RED)