Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Upaya Tangkal Penyebaran Paham Intoleransi dan Terorisme, Kapolres Bima Kota Hadiri Diskusi Islam Wasathiyah

9/10/22 | 9/10/2022 WIB Last Updated 2022-09-10T10:22:27Z

Kota Bima, Beritabima.com - Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi, S.I.K mengikuti kegiatan diskusi Islam Wasathiyah, Sabtu (10/9/22) sekitar pukul 09.20 Wita di Aula Hotel Marina Inn Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh LEMBIDARA Bima dengan tema Upaya Tokoh Agama dan Masyarakat Dalam Menangkal Penyebaran Paham Intoleransi dan Terorisme. 

Hadir pada kegiatan tersebut, Kapolres Bima Kota AKBP ROHADI, S. IK, Ust. SOFYAN TSAURI (Narasumber), DR. HAMKA HASAN (Narasumber), H. EKA ISKANDAR, M. Si Ketua LEMBIDARA, Lurah Penatoi dan Lurah Penaraga, Tokoh Agama dan Masyarakat Kota Bima 

Pada sambutannya, Kapolres Bima Kota mengungkapkan, Banyak kalangan yang menyatakan bahwa karakter penting dari Islam Indonesia adalah moderatismenya. Islam Indonesia sendiri selama ini dikenal sebagai Islam yang mampu hidup beriringan dengan ide-ide pluralisme dan toleransi. Islam Indonesia diyakini sebagai Islam toleran sejak mula datang ke Indonesia. Ide-ide Islam yang sangat menghargai keragaman masuk ke Indonesia sebuah wilayah yang telah memiliki sejarah panjang dalam hal toleransi. 

"Dalam islam juga dikenal dengan Islam Wasathiyah yaitu Islam yang berada di antara realitas dan idealitas, Yakni, Islam memiliki cita-cita yang tinggi dan ideal untuk menyejahterakan umat di dunia dan akhirat. Cita-citanya yang melangit, tapi ketika dihadapkan pada realitas, maka bersedia untuk turun ke bawah, " Jelasnya. 

AKBP Rohadi, S.I.K juga menerangkan, Wasathiyah juga disebut dalam QS: al-Baqarah 143 dan juga dapat diartikan jalan diantara ini dan itu. Dapat juga dikontekstualisasikan Islam Wasathiyah adalah tidak liberal, Syarat untuk merealisasikan sikap wasathiyah yang baik tentu memerlukan akidah dan toleransi, sedangkan untuk dapat merealisasikan akidah dan toleransi yang baik memerlukan sikap yang wasathiyah. 

Baca juga

Ujar Kebencian di Facebook, Terduga Pelaku Berhasil Diamankan Personil Polsek Rastim Polres Bima Kota

Sambangi Warga, Kapolsek Lambu Beserta Anggota Bagi Sembako

"Intoleransi masih menjadi ancaman terbesar bagi Pancasila. Bibit-bibit intoleransi memang ada di tengah masyarakat, yang bila tidak diperlakukan dengan baik, bisa berujung pada aksi terorisme," Ungkapnya. 

Dalam hal ini, Sambungnya, tentunya bukan hanya kalangan pemerintah saja yang harusnya mengambil bagian untuk mencegah dan mengatasinya, namun seluruh rakyat harusnya juga ikut terlibat dalam usaha tersebut, terutama tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat  Hal ini dikarenakan kaum tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat  yang berada langsung ditengah – tengah masyarakat. 

"Ada beberapa cara yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh Tokoh Agama serta Tokoh masyarakat untuk menyampaikan kepada masyarakat guna menghindari sikap intoleransi ditengah tengah masyarakat saat ini, diwnyaranya, Tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain, Peduli terhadap lingkungan sekitar, Tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya lebih baik, Tidak menonjolkan suku, agama, ras, golongan, maupun budaya tertentu, Tidak menempuh tindakan yang melanggar norma untuk mencapai tujuan dan Tidak mencari keuntungan diri sendiri daripada kesejahteraan orang lain, " Urainya.

Sebagai Kapolres Bima kota, dirinya juga perlu untuk memberikan harapan positif terhadap kegiatan ini, dan izinkan saya mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dan bekerja secara nyata dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka membangun kemajuan bangsa. 

"Giat yang dilanjutkan dengan coffee break tersebut pun berjalan aman dan lancar hingga akhir kegiatan," Pungkasnya (RED).

Tag Terpopuler

close