Bima, Beritabima.com – Musibah kebakaran yang melanda enam unit rumah semi permanen di RT.09/RW.05 Dusun Guda, Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Kamis (24/4/2025) dini hari, langsung direspons cepat oleh Bupati Bima, Ady Mahyudi.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 03.00 WITA tersebut menghanguskan rumah milik tujuh kepala keluarga. Tak berselang lama, Bupati Ady Mahyudi yang didampingi oleh Anggota DPRD Kabupaten Bima dari Fraksi PAN Saiful, Kepala Dinas Sosial Tajudin, SH., M.Si., Camat Sape Muhamad Akbar, SP., M.Si., serta Kepala Desa Bugis Muhammad Akbar, SE, dan jajaran dari BPBD serta Dinas Sosial langsung mengunjungi lokasi kejadian.
Kunjungan dilakukan usai Bupati membuka acara Bimbingan Teknis penyusunan usulan program bagi OPD, sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial pemerintah terhadap warganya yang terdampak bencana.
Dalam kunjungannya, Bupati menyerahkan langsung bantuan tanggap darurat dari Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Bima. Bantuan tersebut mencakup tenda pengungsian, makanan siap saji, selimut, kasur lipat, terpal, matras, sembako, kids ware, hygiene kit, dan kebutuhan dasar lainnya.
Di tenda pengungsian, Bupati berbincang langsung dengan para korban dan menyampaikan rasa empati mendalam atas musibah yang terjadi.
“Kami sangat prihatin atas musibah ini. Semoga warga tetap tabah dan bersabar. Pemerintah akan berupaya mencarikan solusi terbaik, termasuk membantu pembangunan kembali tempat tinggal yang hangus terbakar,” tutur Bupati Ady.
Beliau juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan listrik di rumah untuk mencegah kejadian serupa.
Kepada BPBD dan Dinas Sosial, Bupati memberikan instruksi tegas untuk segera menindaklanjuti langkah penanganan pascabencana, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bima, kebakaran ini mengakibatkan kerugian material yang dialami oleh Kalisom (30), Jodi (27), Firdaus (37), Efendy (42), Yono (47), dan Masyani (56), dengan total estimasi kerugian mencapai Rp 500 juta.(RED)
