Kota Bima, Beritabima.com – Aksi demonstrasi yang digelar oleh sejumlah mahasiswa Universitas Mbojo Bima pada Rabu (23/4/2025) di depan Kantor Wali Kota Bima berujung ricuh. Bentrokan kecil sempat terjadi antara mahasiswa dan aparat keamanan setelah massa aksi menolak tawaran dialog dengan perwakilan pemerintah daerah.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Bima, H. Mahfud, menjelaskan bahwa aksi tersebut tidak didahului dengan pemberitahuan resmi kepada pemerintah kota.
"Hingga saat aksi berlangsung, Pemkot belum menerima surat pemberitahuan terkait rencana demonstrasi. Aksi ini juga bertepatan dengan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD)," ungkap Mahfud.
Sebagai bentuk respons, Pemkot Bima mengutus Asisten I, Staf Ahli Wali Kota, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja untuk menerima aspirasi para mahasiswa. Namun upaya itu ditolak, dan mahasiswa bersikeras untuk bertemu langsung dengan Wali Kota Bima.
Wali Kota Bima, menurut Mahfud, bersedia menerima perwakilan mahasiswa dalam forum audiensi terbatas, namun tawaran tersebut kembali ditolak oleh massa aksi.
"Sudah ditawarkan audiensi dengan perwakilan 3–4 orang mahasiswa, tapi tetap ditolak. Padahal setelah rapat FKPD, Wali Kota memiliki agenda sosial lain yang sudah terjadwal," jelasnya.
Pemerintah Kota Bima menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap kritik dan aspirasi masyarakat, namun mengimbau agar penyampaian dilakukan dengan cara yang tertib dan santun.
"Kami berharap semua pihak, termasuk adik-adik mahasiswa, menyampaikan aspirasi secara damai dan beretika. Karena semua persoalan bisa dibahas dan diselesaikan melalui audiensi," tambah Mahfud.
Pemerintah juga menyatakan bahwa seluruh tuntutan mahasiswa telah diterima dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.(RED)
