Bhabinkamtibmas Polsek Woha saat mengajar ngaji anak anak di Masjid Billy Mubarak. |
Bima, Beritabima.com - Menjadi seorang polisi membuat sosok polisi yang satu ini patut diacungi jempol. Di samping menjalankan rutinitasnya sebagai Babinkamtibmas yang bertugas di Polsek Woha Polres Bima Polda NTB, Aipda Sarjan., juga aktif menjadi guru ngaji bagi anak-anak.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin BKTM Desa Kalampa setiap tiga kali dalam seminggu yakni setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu bertempat di Masjid Bolly Mubarak Desa Raba Kodo Kecamatan Woha Kabupaten Kamis,05/01/22 Sekira Pukul 18.00.Wita Kemarin
Dengan penuh keikhlasan Aipda Sarjan mengajar 25 anak-anak dari berbagai Desa Yang ada diwilayah hukum Polsek Woha.
Kapolres Bima Kabupaten AKBP Hariyanto SH, SIK melalui kasi humas Iptu Adib Widayaka mendukung serta memotivasi kepada anggotanya untuk membuat terobosan ide kreatif diluar tugas Kepolisian.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Aipda Sarjan yang melakukan kegiatan diluar tugas Kepolisian dengan semangat memberikan pelajaran mengaji iqro dan ilmu agama islam kepada anak-anak.
"Dengan adanya terobosan ide kreatif ini personil Polri dapat memudahkan masyarakat dalam belajar ilmu agama terutama mengaji apalagi tanpa dipungut biaya, semoga hal ini menjadikan contoh untuk personil Polri khususnya Bhabinkamtibmas yang lainnya".Ungkap Kapolres sebagaimana diulas Adib.
Langkah Bhabinkamtibmas ini mendapat respon yang sangat baik dari pengurus Masjid Bolly Mubarak dan masyarakat Sekitar Imbuhnya.
Sementara itu Aipda sendiri,mengakui bahwa tugas pokok sebagai seorang Polisi sama sekali tidak terganggu. Bertepatan tugas saya ini sebagai anggota Babinkamtibmas, sehingga waktu bersama dengan masyarakat itu lebih banyak. Sebagian waktu itulah yang saya manfaatkan untuk memberikan bimbingan belajar mengaji kepada anak-anak ujarnya..
Dikatakannya, bahwa hal yang memotivasi dirinya untuk menjadi guru ngaji adalah lebih kepada panggilan jiwa dan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk meminimalisir, bahkan upaya untuk menghilangkan angka buta huruf Alquran bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang merupakan generasi tunas bangsa yang berlandaskan iman dan taqwa.(RED)