Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) |
MATARAM, BB - Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) menggelar Sosialisasi Daerah Pemilihan (Sosdapil) di Lombok Timur dan Lombok Tengah, Sabtu (10/09/2022).
Politisi Partai Gerindra ini ingin memastikan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan secara harmonis dengan menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI yakni PANCASILA, UUD 1945, NKRI, dan BHINEKA TUNGGAL IKA.
Di masing-masing tempat pelaksanaan sosialisasi, total hadir 200 orang peserta. Terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh pemuda, serta para pengurus Partai Gerindra di tingkat Kecamatan. Hadir pula akademisi-akademisi yang menjadi nara sumber pada kegiatan tersebut.
Dalam sosialisasi tersebut, HBK menjelaskan, selain untuk memastikan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat terus berjalan secara harmonis, sosialiasi 4 Pilar ini juga dimaksudkan untuk membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya mewaspadai terbukanya arus informasi sebagai dampak modernitas dan globalisasi, yang akan sangat mudah membawa ideologi dari luar yang berpotensi mengikis ideologi bangsa.
“Itu sebabnya, sangat perlu untuk terus mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di tengah-tengah masyarakat agar semangat persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara tetap terjaga,” kata HBK.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menekankan, dengan terus disosialisasikannya 4 Pilar kebangsaan, Indonesia akan menjadi kuat dan tidak mudah terpecah-belah dengan isu-su yang menyesatkan, yang datangnya dari dalam maupun dari luar Indonesia.
HBK melanjutkan, walaupun perang terbuka seperti yang terjadi di Rusia dan Ukraina diprediksi tidak akan terjadi dalam kurun waktu beberapa puluh tahun kedepan, tapi pada saat ini, Indonesia masih sangat rentan terhadap perang bentuk lain yang kita kenal sebagai perang proxy.
“Jadi, Indonesia harus tetap mewaspada dengan adanya Proxy War atau Perang Proksi ini,” kata tokoh yang mengawali karir sebagai peronel TNI ini.
Perang Proksi sendiri adalah suatu peperangan dimana lawan menggunakan kekuatan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung.
HBK menjelaskan, akan menjadi masalah besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita kedepan, manakala para elite kekuasaan, tokoh-tokoh sentral yang sangat didengar, atau lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM), manakala mereka tidak memahami bahwa mereka telah digunakan sebagai aktor penting atau pelaku utama dari sebuah Perang Proksi. Seperti melakukan pengikisan, pelemahan, bahkan penghancuran terhadap nilai-nilai penting dan fundamental dari perjalanan kehidupan Indonesia sebagai bangsa.
Bahkan secara tidak disadari, saat ini, kata HBK, ada segelintir elite-elite di Indonesia yang diistilahkan HBK telah sanggup berselingkuh dan bahkan menghianati warisan penting dan fundamental dari para pendiri bangsa Indonesia yaitu 4 Pilar kebangsaan demi kepentingan pribadinya. Padahal, 4 Pilar kebangsaan telah terbukti mampu menjaga dan mempersatukan Indonesia sebagai sebuah bangsa.
"Menurut saya, isu dan stigmatisasi Caleg Impor adalah salah satu bentuk dari pada Perang Proxy yang telah hadir di
tengah-tengah kita," tandas HBK.
*Air Bersih dan Telur Segar untuk Warga KLU*
Sementara itu, di Kab. Lombok Utara (KLU), Sekretaris Yayasan HBK PEDULI, Rannya Agustyra Kristiono, mewakili HBK sebagai Ketua Yayasan HBK PEDULI, melakukan pendampingan kepada Tim HBK PEDULI KLU untuk menyalurkan bantuan air bersih dan bantuan telur ayam segar. Bantuan tersebut diserahkan kepada masyarakat di Dusun Kertaraharja dan Dusun Gitak Demung, Desa Genggelang, Kec. Gangga, KLU.
Rannya menjelaskan, pendampingan kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melakukan evaluasi bagi perbaikan-perbaikan kegiatan HBK PEDULI ke depan sehingga bisa berjalan secara efektif.
"Penyaluran bantuan telur ayam segar ini akan menjadi bagian penting dari upaya dan ikhtiar HBK Peduli dalam memerangi kasus stunting di Prov. NTB, khususnya di P. Lombok,” kata Rannya.
Dara yang banyak menginspirasi generasi millenial NTB ini mengaku sangat miris dan prihatin manakala NTB masih berada di posisi kedua sebagai daerah dengan kasus stunting terburuk dari 34 Provinsi di Indonesia.
“Kita semua harus bangun, tersadar, dan memulai kerja keras membantu Pemerintah Daerah memerangi kasus stunting di tengah-tengah masyarakat kita," imbuh Rannya.
Pada kegiatan penyaluran bantuan air bersih dan telur ayam segar tersebut, hadir Penasehat HBK PEDULI KLU Sudirsah Sujanto dan Ketua DPC Partai Gerindra KLU yang juga adalah Wakil Bupati KLU, Danny Carter Ridawan.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Danny mengemukakan, Pemda KLU sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan dan program-program HBK PEDULI yang terus hadir dan selalu berada di tengah-tengah masyarakat (RED).