DPD PDI P saat kegiatan pembagian pohon ke rumah ibadah |
Mataram, BB - Memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022 yang dirangkaikan dengan Bulan Bung Karno , DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar upacara di Kantor DPD PDIP NTB, Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Upacara dipimpin Raden Nuna Abriadi, dengan diikuti oleh puluhan pengurus, kader PDIP di NTB serta kabupaten/kota dan para santri pondok pesantren.
Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat, dalam pidatonya mengatakan mengimplementasikan nilai Pancasila tidak hanya dengan manghapal lima butir Pancasila, tapi bagaimana mengamalkan setiap nilai Pancasila yang terkandung dalam setiap butir.
"Memaknai Pancasila tidak hanya dengan manghapal lima butir, tapi bagaimana mengamalkan. Menjaga persatuan dan tidak terpecah belah adalah bagian mengamalkan Pancasila," kata H. Rachmat Hidayat.
*Seribu Bibit Manggis*
Rachmat mengatakan, dalam rangka Hari Pancasila sekaligus Bulan Bung Karno ini, PDIP NTB akan membagikan seribu bibit pohon manggis untuk ditanam di setiap tempat ibadah di Pulau Lombok.
"Ada seribu bibit buah manggis yang akan kita bagi masing-masing cabang dan kita tanamkan di tempat-tempat ibadah. Ini salah satu cara implementasi Pancasila," ujarnya.
Baca juga: Lombok FC Cari 8 Pemain Lagi, 17 Pemain Siap Tandatangani Kontrak Penuh
Membagikan pohon buah, kata Rachmat Hidayat sebagai bentuk mengamalkan nilai Pancasila dan menjaga hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.
"Masing-masing cabang (PDIP) kita bagikan 200 pohon. Ini untuk rumah ibadah, untuk menjaga hubungan manusia dengan manusia dan juga hubungan manusia dengan Tuhan," katanya.
Sebanyak lima truk mengangkut bibit pohon buah manggis untuk lima kabupaten dan kota di Lombok. Masing-masing truk berisi 200 bibit buah untuk ditanam di rumah ibadah di Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram.
Penyerahan bibit buah manggis ini secara simbolis diterima oleh masing-masing DPC PDIP se-Pulau Lombok.
*Buah Kejujuran*
H. Rachmat Hidayat mengatakan buah manggis memiliki filosofis. Buah tersebut dianggap sebagai buah kejujuran. Karena, pada kulit manggis terdiri dari beberapa garis yang sesuai dengan jumlah isi pada manggis tersebut.
"Manggis merupakan buah kejujuran, karena jumlah garis pada kulit manggis, sesuai dengan jumlah isinya," ujarnya.
Bagian bawah kulit manggis yang menyerupai kelopak bunga mewakili jumlah isi manggis.
Selain itu manggis adalah buah asli Indonesia yang sejarahnya berasal dari Indonesia.
Selain itu, hampir semua bagian pada buah manggis memiliki manfaat. Selain isi, kulit dan biji juga digunakan untuk produk makanan, obat-obatan, kosmetik, jus, sirup atau bahkan bisa direbus dan airnya diminum untuk kesehatan tubuh.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Mataram, I Gede Wiska, mengatakan akan membagikan bibit tersebut ke masing-masing tempat ibadah, mulai dari masjid, pura, gereja dan wihara.
"Kota Mataram rencananya kita bagikan masing-masing PAC nanti ditentukan tempat ada masjid, pesantren, gereja, wihara. Kita berikan pemupukan untuk disiram," kata Anggota DPRD Kota Mataram ini.
Sementara, Ketua DPC PDIP Lombok Tengah, Suhaimi, mengatakan manggis merupakan pohon yang produktif. Sehingga sangat tepat untuk ditanam.
"Sebagai bentuk implementasi Pancasila kita akan membagikan dan menanamkan bibit pohon buah yang produktif dan bermanfaat buahnya. Hari ini manggis, ada sawo nanti, duren, mangga," ujarnya.(RED)